Skip to main content

Posts

Showing posts from 2015

Daftar Ketua IKARI 08 (1982 sd 2017)

DAFTAR NAMA KETUA IKARI 08 1982-2017 Ikatan Remaja Islam Masjid al-Muhajirin RW 08, Krapyak, Semarang 1. H. Bunyani Abdullah, S.Ag. bin Abdullah Isman Periode: 1982-1985 Pekerjaan: Guru SMAN 01 Semarang Alamat: Jl. Lempongsari Timur IV No.302-D RT 04 RW 04 Semarang 2. Drs. Dwi Margono, M.M. bin Saminto Periode: 1985-1988 Pekerjaan: PNS di Pemkot Semarang Alamat: Jl. Bukit Bringin Barat C-149 Ngaliyan Semarang 3. Ali Mashudi, S.Ag. bin Hamim

Lambang IKARI 08: empowering youth moslems

Memanfaatkan momentum Maulid Nabi Muhammad SAW (1437/2015), lambang IKARI 08 dipandang perlu untuk didesain ulang. Desain ulang tersebut mengutamakan nilai-nilai falsafah bernuansa ke-Islam-an dalam setiap detail lambang yang digunakan. Harapannya dengan desain ulang ini dapat memberi nafas segar dan memberi makna baru yang mulia dalam setiap kegiatan IKARI-08 di masa mendatang. Arti filosofi lambang IKARI 08:

Sekilas pandang P-GIS (Participatory Geographic Information System)

a.k.a. Sistem Informasi Geografis Partisipatif (SIG-P). Pendekatan partisipasi mulai marak di Amerika awal tahun 1960-an. Prinsip partisipasi senafas dengan demokrasi, yakni kegiatan/aktivitas/proyek yang diselenggarakan dengan melibatkan peran masyarakat setempat (dari, oleh dan untuk masyarakat/partisipan). Tingkatan partisipasi dikenalkan oleh Arnstein (1969) dgn istilah "anak tangga partisipasi". Tingkatan partisipasi antara lain adalah apa yg kita kenal sebagai "sosialisasi". Modifikasi atau penyesuaian anak tangga tersebut sudah banyak dilakukan oleh kalangan peneliti. Dekade 1980-an GIS mulai marak dan berkembang seiring kemajuan teknologi infomasi dan komunikasi (TIK). Periode ini menandai awal sinergi participatory approach dengan GIS technology . Saat ini kita tahu perkembangan teknologi GIS sangat pesat. Sebut saja: GPS/GNSS, GIS Application/Software, fotogrametri, remote sensing, high resolution satellite image, dll. Teknologi GIS juga memasuki euphoria

Nyawa dan Tidur

الله يتوفى الا نفس حين موتها والتي لم تمت فى منامها ~ فيمسك التي قضى عليها الموت ويرسل للاخرى الى اجل مسمى ~ ان فى ذلك لا يات لقوم يتفكرون Allah memegang nyawa (seseorang) pd saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yg blm mati ketika dia tidur, maka Dia tahan nyawa (orang) yg telah Dia tetapkan kematiannya dab Dia lepaskan nyawa yg lain sampai waktu yg ditentukan. Sungguh pd yg demikian itu terdapat tanda2 (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir QS. Az-Zumar 42, orang yang mati rohnya ditahan oleh Allah sehingga tidak dapat kembali ke jasadnya. Sementara itu, roh orang yang tidur ditahan utk kemudian dilepas lagi kembali ke jasadnya ketika terbangun. Sehingga sunnah bagi kita untuk membaca doa sebelum dan sesudah tidur yang kontennya mengenai tawakal kepada taqdir Allah (ketika hendak tidur serasa tidak bangun lagi) dan bersyukur kepada Allah (ketika bangun).

Buntil dan cara memasaknya

Prolog Buntil adalah makanan khas Jawa berbahan daun Talas (Jawa: godhong Lumbu) yang dikukus dengan bumbu-bumbu rempah, parutan kelapa muda dan ikan teri. Daun Talas tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga membungkus campuran bumbu rempah, ikan teri dan parutan kelapa muda. Mbah putri alm, selalu membelikan buat kami bawa ke Semarang. Dulu sewaktu saya kuliah di Yogya, sering juga dibawain. Teman sekamar di asrama sangat suka. Satu rantang ludes nda sampai 2 hari. Buntil bisa dimakan setelah ditanak ulang agar hangat, namun keluarga saya biasa merebusnya dengan bumbu santan plus cabe setan. Sedap banget. Berikut resepnya. Bahan Buntil 5 buah. Buntil jumlahnya mengikuti kebutuhan. Setahu saya yang paling enak buatan orang Wonosobo yang jadi langganan almarhumah Simbah Putri di dekat SD Kauman. Bumbu 1. Santan (bisa Kara ukuran kecil) 2. Bawang putih (3 siung kecil) 3. Bawang merah (3 siung) 4. Cabe setan (9 biji atau sesuai selera) 5. Cabe merah keriting (7 atau sesuai selera) 6. Ga

Sambel Goreng Rambak

Prolog Sambel goreng rambak (SGR) adalah masakan warisan budaya Jawa. Sering ditemui di berbagai penjual bubur pagi yang biasa membuka lapaknya di rumah masing-masing atau di sekitar tempat tinggalnya. Bukan tukang bubur yang dorong gerobak atau kaki lima. SGR cocok dimakan dengan nasi, lontong maupun bubur atau ketupat. Semakin hari dipanasi semakin sedap rasannya. Tambahan udang dan telur (puyuh) rebus akan semakin menambah mantap rasanya. Beberapa model dan variasi SGR bisa ditemui di berbagai pelosok Jawa. Warna kuah, kekentalan, sampai level pedas bisa disesuaikan selera masing-masing. Dan yang terpenting murah namun nikmat.. Berikut dijelaskan bahan, bumbu dan cara memasaknya: Bahan 1. Kulit sapi / rambak / cecek = 1/2 ons 2. Tahu pong 20 biji 3. Udang ukuran sedang 2 ons (kupas kulit) 4. Santan kelapa 1/2 butir tidak kupas kulit tipis coklatnya (diperas dengan 4 gelas air, air pertama hangat) Bumbu 1. Cabe rawit merah (setan) 20 biji (5 biji bulat) 2. Jahe dan kunyit 1 ruas 3. D

7 Dosa Besar Masyarakat

1. Politik tanpa prinsip. 2. Kaya tanpa bekerja. 3. Bahagia tanpa nurani. 4. Pengetahuan tanpa adab. 5. Berdagang tanpa moral. 6. Ilmu tanpa kemanusiaan. 7. Ibadah tanpa pengorbanan. Jurnal " Young India " Vol. 33, 25 September 1925 - 10 Februari 1926 " Seven social sins: politics without principles, wealth without work, pleasure without conscience, knowledge without character, commerce without morality, science without humanity, and worship without sacrifice". Artikel di bawah ini mengingatkan saya tentang ucapan Mahatma Gandhi di atas tentang dosa besar dalam kehidupan masyarakat yang mengacaukan tatanan norma peradaban manusia. Agresif marketing, iklan menyesatkan, janji kosong peserta pemilihan umum, korupsi, investasi bodong, dll merupakan fenomena yang menguatkan sinyalemen Gandhi tentang berbahayanya 7 dosa besar. Inilah artikelnya: