Skip to main content

Posts

Showing posts from 1997

Semoga perih terbang tinggi di awan...

27-10-2017 Hai pasangan-pasangan legendaris, warisan kami ketahuanmu mencintai keabadian. Pasangan-pasangan yang selalu di sebut-sebut dalam doa walimah, yang menjadi tauladan dan harapan-harapan terkadang impian- bagi pasangan yang didoakan.Adam- Hawa. Yusuf-Zulaikha. Ali-Fatimah. Hasan al Basri-Rabiah al Adawiyah.Di manakah ruh daya juang kalian sekarang ini? Mengapa kisah-kisah penrcintaan konyol saja yang sampai ke telinga kami?Mengapa tiada sesedikitpun ketauladanan kalian temgiang di keriuhan dunia materialis ini? Apakah kalian ansich legenda? Manis diceritakan, namun hampir mustahil terjadi di masa kontemporer? Maaf  bila kami sinis, apriori. Kami putus asa. Bagaimana tidak putus. Aspek fisiologi kami tumbuh lebih cepat di banding aspek psikologis kami, di lain pihak terdapat bagi kami kultur yang sejuk untuk meringankan gegar yang kami alami akibat kesenjangan pertumbuhan itu. Ssementara kultur yanga ada justru memperparah gegar yang kami alami. Sebagai dari kami secara sangat

Pak Harto di mata Adinda

Suatu hari sehabis ngaji, saya dan Adinda terlibat suatu percakapan bertema dunia politik di Indonesia. Errmmm sebenarnya Adinda sejak beberapa lama ini gak lagi’ngomong’ ke saya, entah kenapa saya gak tau (waktu itu gak tau, kemudian selang setahun saya baru dikasih tahu). Perkiraan saya waktu itu ada tindakan saya yang gak berkenan di hatinya, dan oleh karena itu saya sudah minta permakluman dari Adinda (permasalahan itu pada gilirannya nanti akan terbuka dengan sendirinya, sunatullah!)  Dan ‘ngambe’ Adinda itu berlangsung selama sekitar dua tahunan ! Haa... !! ck ck ck.... Adinda memang tangguh dalam hal memegang prinsip yang baginya dirasa benar. Betapa mengagumkan, sekaligus di sisi lain pedih terasa. Itulah kenapa saya- setelah permintaan maaf pertama kurang ditanggapi -  memilih untuk cooling down,  intropeksi, menyadari posisi masing-masing. Disinilah juga terletak daya tariknya (dingin, beku, jarang bergeming, tangguh, keras) kekuatan di dalam dirinya yang memancar dalam sinar

Kado 22

20-10-1997 Hari Ahad kemaren tanggal 19 Oktober 1997, Laily ngasih kado untuk saya disertai selembar kertas mungil kata-kata yang manis. Isi kadonya : gantungan kunci berbentuk bola, Laily tahu bahwa saya suka sepak bola. Selain itu ada permen VitaminC (hi hi hi): katanya untuk nambah energi ! Dan yang lebih impresif adalah kata-katanya yang manis itu: capan selamat ultah berbahasa Prancis (yang saya gak akan tahu artinya kalau gak ditulis di situ juga). Setelah saya tanya ngaku kalo ngambil dari sebuah buku (bagaemanapun itu tetap manis, dek..). Dramatisnya saya jadi tergerak mencari kosakata Prancis di Perda Sriwijaya. Terus yang bikin terharu adalah kalo mikir bagaimana dia ngumpulin uangnya untuk beli kado itu. Auk ah ! Y Allah Gusti kacau hati saya dibuatnya (balasan karena saya juga sedang mengacau hati seseorang?)...

Maaf, Kawan...

Bahwa sajak-sajakku akhir-akhir ini sarat dengan nafsu cinta .... Bahwa itu terkesan cengeng Bahwa itu tak mendidik Bahwa dengan demikian dunia menjadi sempit. Tapi mo bagemanalagi, kaan ... Jantungku ada di bawah bius matanya Dan jiwaku mengawang terbang diterpa merdu suaranya.. B a j i n d ol !!!!

Rindu Bumi

Sunyi gunung diselaputi sunyi mega Sunyi malam digetar sunyi angin Gemuruh laut karena meruntuh ombak Gemuruh dada karena meluruh jantung Rahasia alam digenggam erat bumi Rahasia bumi dipendam sendiri Terdesak, tertekan, semakin sesak Dan batu pun cair O matahari...bulan...bintang Atau apa sajalah candramu Sunyimu meluruhkanku Aku bukan lagi bumi Aku pun mencairkan gunung Kuhirup lautan dan rumput menguap Ketika pagi aku bangun Aku rindu menjadi bumi Yang teguh menyimpan cerita Yang hanya nangis dan sambat di haribaan Allah Yang Maha Welas Asih. catatan : Menyimpan segala gundah adalah suatu bukti kekuatan. Terutama apabila gundah yang disimpan hanya diadukan kepada pemilik alam. Namun kadang menyimpan adalah suatu bentuk ketakmampuan artikulasi lisan menjalin komunikasi. Terutama apabila karena terlalu lamadisimpan membebani memori bawah sadar, bahkan tidak pula pernah diadukan kepada pemilik alam dalam bentuk jalinan doa. Berdoa adalah bisa berarti mengeluhkan susahnya hidupnya kepad

Rayuan Paijo, Do=C kothot

Suatu petang, sungguh suatu kesempatan yang langka, aku bercengkerama dengana Adinda. Obrolan dimulai dengan sapaan-sapaan dan pertanyaan kabar yang rutin itu. (Tapi meski rutin sama sekali tidak membuatku bosan apalagi menguap. Bahkan apabila mekanisme waktu sesederhana mekanisme video player, maka aku akan senantiasa rajin untuk memijit obrolan rewind, selalu!). Pendeknya, berhubung bolpen udah mau habis dan memang stamina menulis payah, kupersingkat ya kisah ini, yang jelas obrolan kami akhirnya sampai ke topik kasih-sayang-relationship-friendship-brotherhood. Nih cuplikannya : Adinda...? Mmmm...? (respon pendek ini dibarengii dengan formasi wajah yang dingin, cuek dan kokoh – kebayang gak? -, Suatu pose yang merupakan ciri khasnya) Kamu tahu mengapa Allah menciptakan Hawa untuk teman Adam? Adam yang minta. (Adinda selalu bisa menjaab, yah meski yang ini asal-asalan, yang penting kan njawab, aku udah lega kok, sungguh!) Bisa saja Allah ciptakan kuda, misalnya Kuda kan hewan, Mas. Da

Surat untuk Juwita malam

Semarang, 02 April 1996 To Juwita Malam, On somewhere country in sonder land       Hello, how are you today ? I hope full of glorious and blessing from God. I better tell my point to you than give you worthless word. It never happen to my whole life, although just once, that I’m so attracted to someone’s attitude. I never do. But not to you. You unbelieveable !!! Damn !!! You have a genius thinking sharp view and best (maybe) dixie on your words. That’s..o  God... I can’t descripted it as good as it shown ! Fantastic ! That’s the simple word respresenting you. Ok. Enough for today. Fiuuuuhhh. You take my breath away !!   catatan : Artikel di atas adalah sebentuk surat, disadur dari aslinya (tanggal sadur dan tanggal surat berbeda kan?) yang saya temukan di antara dokumen dan arsip usang di kamar lama saya (yang di depan), yang asli – karena kondisinya sudah sangat usang – ya saya buang.

Pemuda yang cantik

Ada kecenderungan gadis-gadis menyukai bukan pemuda-pemuda yang tampan atau pemuda yang intelek, rapi dan bersih. Mereka lebih menyukai pemuda yang cantik, maksudnya pemuda yang kelihatannya seperti hendak memainkan komedi abad pertengahan, atau pemuda-pemuda kotor yang seperti mau mengambil alih peran seorang gelandangan ! ( taken from : Agatha Christie – Thir Girl) catatan : Agatha, bagi saya, telah berjasa memancing pemikiran-pemikiran global dan berhasil meyakinkan pentingnya percakapan- approach- lobi dalam  mensukseskan agenda saya (baik agenda organisasi maupun pibadi). Dalam beberapa fiksinya dia gambarkan seorang perawan tua (Miss Marple) yang mampu membuka kasus-kasus rumit karatan hanya bermodal pecakapan yang terkesan basa-basi. Dalam bidang ekonomi-bisnis, aktifitas seperti ini dikenal dengan lobi-lobi, yaitu segala macam  perkawanan yang bertujuan memperlancar proses mencari laba/profit. Dalam ajaran Qur’an dinamakan silaturahmi, menjalin perkawanan-komunikasi dengan sesa

Breakthru

I wake up feel just fine, and your face fills my mind I ge religion quick cos you’re looking divine Honey you touching something...deepinside of me Honey you sparking something...this fire in me I’m under your thumb, under your spell, can’t tou see I’m out of control, I wanna rush headlong into this ectasy... If could only reach you, If I could make you smile.. This would be a breakthru Somehow, someday I have to make this final breakthru... (Queen) Breakthru-nya Queen ini begitu menyentuh segenap indra saya. Liriknya mengena. Lagunya perfek. Beat-nya ceria tapi tetap mengusung nuansa biru. Detik demi detik lagu berputar, terbangun suspend yang manis, urut dan dramatis. Endingnya berupa letusan emosi yang dideskripsikan dalam suara simbal pecah (ato gelas?). 19 Februari 1997

Juwita Malam

Nafsu terbangkit oleh matamu yang mengantuk sayu dan bius manis kehadiranmu Kecemburuan bibirmu mengeringkan permata air terindah Sedangkan gula pun cair di sana karena malu Karena kehendak nasib, aku melihatmu melintas di depanku Dan bagai nyala api, kau tersenyum Membuatku jatuh lunglai di atas debu, majnun... Aku tak dapat merasa tenang, bila teringat senyummu itu Air mata meleleh bagai mencairnya gletser di puncak Everest Cinta yang garang ini berlangsung terus dan terus Dan selama itu, aku hidup di jalanan berdebu bersama anjing-anjing! Karena kehendak nasib pula Aku beranikan lisanku memintamu meminjami barang sejenak sayu matamu Iya, ejenak saja Untuk kuletakkan kepala di haribaan, sang sayu... Namun mulutmu yang indah berkata... Pergilah lekas dari atmosfirku atau kau akan terbunuh nanti Jangan lagi mengemis di depan pintuku, lekaslah pergi... Badan kasarku pergi, dalam remuk menggumpal.. Namun anganku tertinggal di sana.. Berharap melembutnya sinar mentari Engkau, patung lilin