Kasus-kasus bunuh diri di kalangan mahasiswa S2 dan S3 mengejutkan masyarakat. Masyarakat menilai mahasiswa strata lanjut ini dianggap sebagai kumpulan manusia yang hebat, sehingga dianggap kebal penyakit.
Kesehatan jiwa sampai saat ini kurang ditanggapi serius oleh masyarakat. Mungkin masyarakat menilai penyakit jiwa kurang berbahaya dibanding, katakanlah, kanker, AIDS, TBC dan DM, serta kini: Covid-19.
Stigma negatif orang yang bermasalah dengan kesehatan jiwanya adalah orang gila yang tidak mampu mengelola beban hidupnya: Ah, itu karena kurang imannya. Cengeng. Gitu saja mengeluh. Demikian ucapan-ucapan negatif yang sering terdengar di kalangan masyarakat luas.
Mengapa hanya mahasiswa S2 dan S3 saja yang terdampak, apakah mahasiswa S1 tidak terpengaruh kesehatan jiwanya dengan beban kuliahnya? Nah untuk pertanyaan ini perlu baca-baca lagi jurnal kesehatan lebih banyak.
Pain, E. (2018). More than one-third of graduate students report being depressed. Nature, 555(691). https://doi.org/10.1038//d41586-018-03803-3
Kesehatan Fisik dan Psikis: perspektif statistik
- Penelitian yang melibatkan sampel sejumlah 3.659 mahasiswa di Universitas Flanders Belgia menyimpulkan bahwa sepertiga mahasiswa S3 mengalami gangguan mental berupa depresi. Kesehatan mental dapat berkembang menjadi ancaman serius bila tidak segera mendapat penanganan yang baik. Keseharian mahasiswa tersebut diketahui, antara lain: ketegangan pikiran, muram, kurang tidur, dan depersi. Ditengarai penyebab utama gangguan jiwa tersebut karena ketidakmampuan menangani urusan domestik (rumah tangga) karena bentrok dengan komitmen mengejar tenggat tugas kuliah (Pain, 2017).
- Menurut Teresa Evans dkk (2018) dalam jurnal Nature Biotech, para mahasiswa S2 dan S3 mengalami gangguan psikis berupa depresi dan kecemasan 6 kali lebih tinggi daripada masyarakat umum. Penelitian Evans dkk meliputi sampel sejumlah 2.279 mahasiswa dari 26 negara, menyebutkan bahwa 40% sampel menunjukkan depresi level medium sampai berat, begitupun untuk kecemasan (Pain, 2018).
Solusi
- Peran promotor (dosen pembimbing) yang menginspirasi dan terus menyemangati diklaim dapat memberi hasil yang positif bagi mahasiswa(Pain, 2017).
- Mengubah gaya hidup lebih sehat. Penjelasannya bisa disimak di sini
Daftar Pustaka
Pain, E. (2017). Ph.D. students face significant mental health challenges. Science. https://doi.org/10.1126/science.caredit.a1700028Pain, E. (2018). More than one-third of graduate students report being depressed. Nature, 555(691). https://doi.org/10.1038//d41586-018-03803-3
Comments
Post a Comment